Melatih kemampuan persuasi akan membantu Anda dalam berbisnis
atau hubungan personal. Dengan belajar menyusun argumen yang solid,
menyampaikan argumen tersebut, dan memahami orang yang Anda ajak berargumen
akan membuat Anda bisa meyakinkan siapa saja, baik ketika Anda mencoba
meyakinkan klien untuk membeli atau meyakinkan orang tua agar mengizinkan Anda
keluar sampai malam di akhir pekan. Baca panduan di bawah ini untuk informasi
lebih lanjut.
1Pahami topiknya. Pastikan Anda
paham topik yang Anda bahas serta sudut pandang Anda sendiri, baik mengenai
masalah subjektif seperti mana yang lebih baik antara Goodfellas dan Godfather
atau ketika Anda mencoba meyakinkan orang tua agar mengizinkan Anda keluar
sampai malam, maupun perdebatan tentang masalah moral, seperti hukuman mati.
Lakukan beberapa riset dan jangan membuat asumsi yang tidak perlu dan tidak
terbukti.
· Jika Anda menjual
sesuatu, misalnya mobil, Anda perlu tahu spesifikasi dan keunggulan mobil yang
Anda jual. Selain itu, Anda juga perlu mempelajari mobil lain yang dijual di
pasaran untuk mengetahui apa yang berbeda dari mobil yang Anda jual dan
membuatnya menjadi pilihan yang terbaik.[1]
2 Cari tahu lingkup diskusinya. Untuk
beberapa argumen, Anda perlu tahu lebih dari sekadar fakta. Jangan membuang
waktu membahas apakah Eiffel adalah menara yang indah atau tidak jika
sebenarnya Anda ingin menyatakan bahwa menara itu ikonis. Cari tahu lingkup
diskusi Anda, lalu siapkan argumen berdasarkan itu.
· Misalnya, jika Anda
ingin meyakinkan bahwa patung Liberty lebih indah daripada menara Eiffel, Anda
harus paham mengenai arsitektur dan estetika untuk membahas itu, serta
fakta-fakta mengenai keduanya, siapa yang mendesain keduanya, dan kriteria lain
yang diperlukan untuk membangun argumen.
3 Kembangkan alasan Anda. Membuat
argumen yang bagus kurang lebih mirip dengan membuat sebuah meja--Anda ingin
poin utama yang Anda bawa disokong dengan baik oleh alasan dan bukti yang
valid, layaknya meja yang disokong oleh kaki-kakinya. Jika Anda tidak punya
alasan atau bukti pendukung yang kuat dan sesuai dengan fakta, argumen Anda
akan mudah dipatahkan. Layaknya menulis esai atau skripsi, Anda harus
menjelaskan poin utama yang ingin Anda sampaikan dan mengemukakan bukti dan
fakta pendukung untuk menyokongnya.
· Jika argumen utama
Anda adalah “seni modern itu membosankan”, cari alasan pernyataan itu. Apakah Anda
mendasarkan argumen itu karena seni modern mudah ditiru? Apakah karena seni
modern terlalu populer? Buatlah alasan dan fakta yang tepat agar argumen Anda
menjadi lebih kuat.
4 Perkuat alasan Anda dengan contoh dan
bukti yang jelas. Anda perlu menggunakan detail yang mudah diingat dan berkesan
untuk menjelaskan argumen Anda. Jika Anda ingin meyakinkan seseorang bahwa The
Beatles adalah band terhebat sepanjang masa, Anda akan
kesulitan jika Anda bahkan tidak tahu nama album yang Anda sukai, atau tidak mendengarkan
musik mereka untuk membuat referensi umum ketika sedang berargumen.
5 Sedikit mengalah untuk memenangkan
argumen. Menerima satu poin yang tidak begitu penting dari orang lain dan
kemudian memperlihatkan bahwa Anda bisa mengubah pemikirannya serta tetap
terbuka jika memang ada fakta yang lebih tepat akan membuat lawan bicara Anda
lebih terbuka dalam menerima argumen dan sudut pandang Anda. Jika Anda mau
mengakui beberapa poin dalam argumen untuk memenangkan argumen secara
keseluruhan, maka Anda akan berada di posisi yang lebih kuat.
· Perbedaan antara
diskusi dan argumen adalah argumen dapat berkembang sampai melewati
rasionalitas dan bersumber dari ego. Satu atau kedua belah pihak yang
berargumen tidak ingin disebut salah dan itu akan membuat keduanya saling
bertukar pandangan untuk membuat argumennya diakui.
No comments:
Post a Comment